Pages

Saturday, June 14, 2008

hapilly ever after.

Mereka berjalan beriringan....
Nampak seorang telah letih...
Letih mengarungi hidup, ketika seorang manusia telah kelebihan pengalaman....
Namun ketika tidak ada lagi rahasia di dalam hidup mereka, pasangannya seolah mengerti, dan mempererat genggamannya...

Tanda kesetiaan.. Tanda pengabdian selama-lamanya.... Genggaman yang mengisi ruang-ruang kosong didalam hati... Menyegarkan jiwa yang letih....

Dan mereka menikmati detik demi detik yang mereka jalani. Yang seorang memegangi tangan pasangannya, sambil sesekali membiarkan ia menjauh sejenak, memberikannya kesempatan melihat dunia luas, seluas yang dapat direngkuhnya...
Namun satu yang pasti, pandangan mata pasangannya tak pernah lepas.... Selalu mengawasi, selalu menjagai, dengan perasaan sayang yang tak lekang berpuluh tahun lamanya...

Jumat sore, saya mampir ke sebuah toko buku didaerah tempat tinggal saya. Suasana cukup rame. Mulai dari anak TK yang merengek minta dibelikan child education toy, yah tipikal mainan edukasi baru yang katanya bisa meningkatkan daya kreativitas anak sambil bermain; seorang anak usia Sekolah Dasar yang sedang bingung memilih komik apa yang akan dibelinya, dengan tangan yang sudah penuh tapi masih tetap saja kurang; seorang remaja perempuan yang asik memelototi majalah mode keluaran Amerika di counter majalah sambil sesekali mengetik ntah apalah di hape-nya; seorang ibu yang sedang membajak secara diam-diam dengan menghapalkan resep-resep masakan dari buku resep (untuk apa dibeli kalau bisa diingat?); seorang Eksekutif muda menekuni kitab-kitab saktinya mengenai dunia bisnis dan perdagangan....

Dan yah, pandangan saya kemudian tertuju (atau ditujukan?) pada seorang oma. Oma itu berpakaian khas seorang oma seperti biasanya. Ia menyandang sebuah tas kanvas, tangan kirinya memegang sebuah shopping bag, sementara tangan yang satunya lagi asik menjelajahi rak-rak buku di bagian novel terjemahan. Si oma tersebut, ya ampun... wajahnya kok teduh sekali yah... Dan hobinya itu... Bayangkan saja, sudah tidak ada lagi rambut hitamnya, berjalanpun sudah agak berjuang, tapi keinginan untuk membuka jendela pikirannya masih luas terpancar... Dengan serius ia menekuni rak satu persatu, sambil sesekali melihat buku yang menarik hatinya. I wonder, ketika seseorang telah berumur sedemikian lanjutnya, ketika dunia dan lingkungan yang ditinggalinya sekarang sudah jauh berbeda dengan dunia yang dikenalnya dahulu, masihkah ada sebuah kerinduan untuk mengetahui apa yang terjadi di luar sana? Ketika sudah waktunya anda dan saya duduk santai dirumah, tidak sanggup lagi mengerjakan pekerjaan rumah, setiap hari menanti anak-cucu datang berkunjung, apakah masih tersisa ruang rasa ingin-tahu, apakah imajinasi itu masih ada? Apakah rasa sentimentil masih terpelihara?

Oh, iya... Ketika saya melihat diri Oma tersebut... ternyata masih ada. Dan ketekunannya dalam mengisi hidupnya menjadi bukti nyata. Oma tersebut berjalan perlahan-lahan, sambil dengan giat menoleh ke kanan dan ke kiri, masih mengobservasi.

Belum habis rasa kagum saya, ketika entah kenapa perhatian saya tidak lagi tertuju pada objek tujuan utama saya; atas dasar itu saya datang ke toko buku tersebut, saya sedang mempertimbangkan untuk membeli salah satu dari tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata ; seorang Opa, yang sudah sepantaran Oma tersebut, datang mendekat, sambil bergegas mengambil-alih shopping bag yang sedari tadi berada di tangan kiri Oma. "Sudah ?" tanyanya. Si Oma, masih pandangannya ke rak buku-buku, persis seperti seorang anak yang berada di toko mainan, menjawab "Mmmm.... belum," Si Opa tersenyum, lalu menggandeng tangan Oma, dengan setia mendampingi. Oh,... sekarang saya total, gagal konsentrasi. dan sepertinya saya harus kembali lagi ke toko buku ini besok, karena saya ngga bisa berpikir lagi! hahaha...

Iya... pikiran Jessica lalu melayang...
Pertama akan kesetiaan dan janji sehidup semati yang bukan bohongan, yang sedang dihidupi oleh pasangan tua yang berbahagia ini (mereka nggak ubahnya seperti pengantin baru), tentang sebuah pengabdian yang melewati pahit-getir pengalaman hidup, yang membawa mereka pada sebuah pemahaman yang utuh tentang sebuah cinta yang sesungguhnya. Terlintas kemudian ajaran tentang kasih... kasih itu suci, kasih itu murah hati, kasih tidak megahkan diri, kasih tidak mencari keuntungan diri sendiri.... Iya, kasih yang sejati, yang muncul justru ketika kita merasa bahwa tidak ada lagi jalan keluar, ketika semuanya seperti berakhir, ketika berpisah jauh lebih baik daripada bersama...
Tetap, mukjizat datang... dan kasih yang sejati menutupi.

Dan ajaran yang kedua adalah yang datang dari rasa kagum saya akan jiwa yang senantiasa fresh, jiwa yang segar yang tersembunyi dalam atribut seorang lansia berumur 70-an tahun. Saya akan menjadikan Oma tersebut sebagai salah seorang role model saya. Hehe... Saya ingin, kelak ketika anak-cucu saya datang kepada saya, di masa tua saya, saya bukanlah Jessica yang tidak tahu, tapi Jessica yang memberi tahu. Saya ingin dikenang sebagai seorang ibu dan oma yang open-minded, peduli dengan keadaan sekitar saya, meluangkan waktu saya untuk hal-hal yang nilai investasinya tinggi seperti membaca buku, kemudian membagikan pengalaman tersebut kepada keturunan saya, dengan harapan mereka juga tumbuh menjadi orang-orang yang memiliki nilai-nilai idealisme dan integritas, 2 hal yang telah menjadi barang langka dan telah membeku menjadi fosil ditengah terpaan zaman modern ini.

Oma menjauh lagi.... Berjalan kearah rak buku rohani... Si Opa yang sudah capek, mengalah, melepaskan genggamannya. Namun satu yang pasti, tatapannya lekat mengawasi pendamping tercintanya... Saya pun berpaling, berusaha untuk tidak melamun sambil menabrak orang, berjuang mengembalikan konsentrasi saya, melupakan sejenak pengalaman hebat ini, kemudian terus berjalan...

And they live happily ever after....

2 comments:

fourty said...

Hmm...so sweet ;)
Hi Jess, aku terhanyut sekali baca tulisan km ini. Luar biasa!! aku seolah ada disana, dan ikut memperhatikan si opa & oma itu b'sama km.
Sekali lagi 2 jempol buat km!! :)

Anonymous said...

hwaaa.
terharu =,)