Pages

Wednesday, July 30, 2008

Lord U are Faithfull (Part 2)

(Continued....)

Summer and Winter
Springtime and harvest
Sun, moon and stars in their courses above
Join in all nature in manifold witness
To thy great faithfulness
Mercy and love

Great is Thy faithfulness
Great is Thy faithfulness
Morning by morning new mercies I see
All I have needed Thy hand hath provided
Great is Thy faithfulness
Lord unto me

And I must admit... it really was a though moment... Where evrytime I asked people's opinion, they prefer the far place. None of them supporting me to go to Bandung. Haha... This is the term where I'm getting blind because of my narrow minded decision, and where actually He tried to remind me that maybe it's not a good idea too started new choices, by people around me.

But still, Jessica si kepala batu, ternyata emang bener kepala batu. Aku tetep yakin, bisa jadi kehendak Tuhan bukan itu. Bisa jadi Tuhan mau aku ke bandung! And I'm stick to my own perception of God's Will, until they rejected me 2 times. Yeah, I've been rejected in Bandung 2 times, 2 weeks before the internship term started!! Imagine... gimana gak keruannya perasaanku nungguin jawaban, bolak-balik dipending, sampe-sampe aku hampir batalin yang di Bali, sangkin yakinnya pasti aku keterima di Bandung. Tanpa aku sadar, that it must be a signal from Him.

Bener-bener aku sekarang ngerti, gimana deg-degannya seorang cowo nungguin jawaban pernyataan cintanya ke cewe yang disayanginnya, ato gimana paniknya seorang papa nungguin istrinya ngelahirin di ruang bersalin!! Tiap ari aku mual, kerja ga fokus, emosi turun naik, oikiran mentok ke situ terus..... Gara-gara nungguin jawaban dari perusahaan-perusahaan itu. (Sambil tentunya keep on forcing people to pray for Bandung =p)

But again, Tuhan berkuasa. Hehe... Disaat aku menggunakan akal, tenaga dan pikiranku. Disitu aku tersandung dan ditegur Tuhan. Itu terjadi waktu aku ditolak untuk yang kedua kalinya, dan disaat list perusahaan di agendaku udah habis, mean, udah ga ada kemungkinan lagi. That it is totally zero possibilities for me now to start applying again in Bandung.

Disini, tahap ini baru aku akhirnya surrender. I finally gave up, ngacungin bendera putih tanda menyerah sama Tuhan. Disini Tuhan baru campur tangan. Aku harus urus Bali lagi. Dan aku belum tau jawabannya.
Namun jauh di lubuk hatiku. Pelan-pelan pandangan ku diperluas sama Dia... Ketika aku ditolak Bandung untuk yang terakhir kali, sbenernya aku lega.

Disini aku langsung sadar yang mana kehendak Tuhan sebenernya. Dimana saat ini adalah saatnya Jessica untuk belajar dulu, bukan mikirin hal-hal lain. Hal-hal skunder pasti Tuhan cukupkan nanti. Tapi ini adalah kesempatan yang ga selalu ada, yang akan sangat sayang klo aku ga ambil.

Kedua, dimana aku ngga seharusnya mikir, dan ambil keputusan sembarangan dengan akal dan pikiranku sendiri, karena seperti keyakinan yang akan selalu aku yakini, bahwa 'Tidak ada sehelai pun rambut kita jatuh tanpa seizin Tuhan". Artinya, sekuat apapun kita berusaha, if He says no, then it really means NO. Dimana kita boleh lakukan apapun yang kita mau, apapun yang sanggup kita lakukan, tapi final result tetap Tuhan yang berdaulat.

And the last, He want me to not take it for granted. Yep... Tuhan mau aku untuk ngga nganggep kesempatan yang udah aku dapet di Bali sebagai sesuatu yang "oh-ya-udah-baguslah" atau "oh-emang-seharusnya-aku -diterima".... Tapi Tuhan mau aku bener-bener sadar kalo semua ini bukan karena kekuatan manusia, but purely because of His grace. That I would never get that opportunity to go to far places, if it's not because of His grace.

Great is Thy faithfulness
Great is Thy faithfulness
Morning by morning
New mercies I see
All I have needed Thy hand hath provided
Great is Thy faithfulness
Lord unto me

Lagu ini jadi OST ku selama 2 bulan terakhir ini. Jadi saksi pendewasaanku yang sangat menakjubkan oleh Dia. Iya... harusnya aku sadar. Apa yang aku butuhkan. Tuhan pasti sediakan, dan memang Tuhan sediakan...
But sometimes... we're just to worried, where He'll gonna lead us to. We hardly believe in His plan through our life.

Well, maybe, what it take is just a little faith, and everything will be all right....

God, bless me this semester. I surrender all my life, in the palm of Your hand.
And I believe, You are Jehova Jireh, my provider, Who will provide evrything I need.
In Jesus name, Amen.

Lord U are Faithfull

"Great is Thy faithfulness
Oh God my Father
There is no shadow of turning with Thee
Thou changest not
Thy compassions they fail not
As Thou hast been
Thou forever will be..."

Most of the time.. We spend our time trying to figure out what's God plan for our life.
Kenapa ini terjadi? Kenapa begitu? Kenapa tidak seperti ini? Kenapa Tuhan bikin begitu?

Well, FYI. Blog ini adalah pemenuhan janjiku sama Tuhan... I've made a promise. That if He answered my prayer, I'll testify this to the whole world. I won't keep it for myself, for sure. And yes,
He answer it. According to His will, indah pada waktunya =)

Oh... I'm shakin' here... hehe...
So this is the story. Briefly.
I have been in totally confusing situation, where I must choose the location for my internship to complete my uni study. The first place is far away, but "loads" of benefits (kerja di situ bakal buka potensi danpeluang gede buat aku, secara arsitektur dan interior sangat berkembang disana, plus I love love ethnic design so much and I'm interested in it deeply.), but in the other hand, I'll lost my community. I'll be in a place faraway from people I love, which is I had dreamt to be close to them for a long time (I'm in jakarta, they're in bandung).

So, the most confusing part came, where I have to choose. My future, or my present indulgence?

I pray, pray and pray. Even I started to persuated people around me to start praying for me, hoping that God would answer it quick, straight, to the point.

Well, cerita ke-confuse-anku itu bisa dibaca pada blog dibawah...
Hehe... Mungkin saat-saat itu aku mencoba membohongi diriku sendiri, sambil berjuang apply sana-sini buat kerjaan di bandung (yeap, dalam tempo satu bulan aku harus bolak-balik ngirim CV dan porto sana-sini yang berujung pada penolakan), n hoping God would thought the same thing as mine.Aku berharap Tuhan akan mengerti. Dan mengabulkan permintaanku untuk kerja di Bandung, seperti seorang Papa mengabulkan permintaan anaknya untuk beli es krim di siang bolong.

Tanpa sadar dalam hati kecilku sendiri, aku mengingkari obsesi pribadiku. Klo mau jujur, klo pilih yang terjujur dari lubuk hati yang paling dalem.. Well, to be honest. Actually I'll choose Bali. Yea, it was like... a big opportunity for my carreer, as a beginner. Dan aku tahu, sebenernya. Klo aku kerja di Bandung, kemungkinan besar aku akan ngelakuinnya setengah hati. Tapi, bolak-balik, ketika pikiran itu muncul, hatiku berontak. Gila, selama 2 bulan, hatiku sama otak perang salib.

Ini adalah peperangan antara logika dan emosi!!!
My future.... or my senang-senang sesaat.....

(To be continued....)